Unsur-Unsur Cerpen

Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:
§  Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
§  Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
§  Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

1.    Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
2.   Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
3.   Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
1.    Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
2.   Penampilan masalah: bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelaku cerita.
3.   Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
4.   Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
5.   Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
§  Perwatakan
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
1.    Dialog tokoh
2.   Penjelasan tokoh
3.   Penggambaran fisik tokoh
§  Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.

Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
§  Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
§  Latar belakang kehidupan pengarang
§  Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
[sunting]Ukuran
Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang lebih panjang adalah sesuatu yang problematik. Sebuah definisi klasik dari cerita pendek ialah bahwa ia harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali diajukan dalam esai Edgar Allan Poe "The Philosophy of Composition" pada 1846). Definisi-definisi lainnya menyebutkan batas panjang fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7.500 kata. Dalam penggunaan kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk kepada karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari 1.000 kata.
Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (flash fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelettenovella, atau novel.






J Catatan Kecil Dari Aliin J
          Semoga informasi di atas bisa membantu kamu untuk lebih memahami unsure-unsur dalam membuat “Cerpen” (Cerita Pendek). Makasi yak buat blog yang memperbolehkan aku untuk meng-“Copas” (Copy Paste). Itu sangat membantu tugas ku untuk nyelesaiin Blog ku ini, buat penilaian praktek TIK dari guru ku Pak Edi. Hoho..
Sumber Informasi : http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek